Kamis, 09 Mei 2013

Bismillah...

Poo. Sepert banyak surat kamu yang belum saya baca, mungkin yang satu ini juga ga bakal kamu baca.
Hah. Benci sekali mengakui ini. Tapi saya mulai kesulitan berkomunikasi sama kamu. Bukan bagaimana menghubungi, tapi bagaimana berbicara, tema apa, mana-mana yang saya boleh dan tidak boleh bahas sama kamu. Wah. Benar-banar membingungkan, tauk.Kamu ini.

Jadi saya bertanya sendiri. Apa saya ga jadi diri sendiri tiap berkomunikasi sama kamu?
Wah, kalo kaya gitu, satu point tentang jadi "teman" ada yang berkurang ya? gitu bukan? Pikiran kaya gini nih yang bikin saya khawatir. Takut juga. Takut kehilngan. Haha.

Sisi lain juga saya cemas sama kamu. Kebenaran mutlak yang saya anut dan saya percayai mencemaskan kamu. Tapi saya terlalu berhati-hati untuk terlau "mendakwahi" kamu. Hehe. Pertentangan batin, tau. Kalo saya sok-sok "ngajak-ngajak" kamu gimana, kalo engga juga gimana. Saya berdo'a aja, semoga hidayah Allah selalu menyertai kamu. Meski mungkin ga usah melulu jadi berkerudung panjang, lebar, pake celana dalam rok. Hehe.Mungkin sebenarnya juga yang lebih disayang Allah itu kamu. Dengan alasan yang orang awam kaya kita ga ngerti.

Karena itu saya suka menempatkan diri kita "seperti sekarang ini". Of course itu bukan kepalsuan. Atau kebohongan. Karena saya memang percaya kamu sebagai teman yang lebih berpengalaman dibanding saya. Serius. Oke. Kita punya masing-masing kelemahan dan kelebihan. Dan saya lebih suka berbagi sama kamu karena... Karena saya percaya kamu. Haha (saya suka ketawa buat hal-hal sangat serius, sensitif, lebay, atau yang semacamnya buat meredam "rasa malu". Apalagi yang lucu. Haha-ketawa lagi)

Ah. Terlalu banyak yang mau saya tulis. Saraf-saraf motorik saya ga terlalu cepat buat nangkap gelembung-gelembung pikiran ini. Atau mentranslet sketsa-sketsa abstrak di hati saya. Haha.
Semoga hari kamu menyenangkan hari ini. Assalamu;alaykum.

0 komentar:

Posting Komentar

Leave your comment here